Advertisement
Advertisement
Setelah saya jadi
alumni tahun 2001 dan wisuda ISID (sekarang UNIDA) tahun 2006, ayah saya bilang
“kmu harus mondok lagi karena lulus dari Gontor kamu masih sombong.” Padahal,
rasa-rasanya saya tidak merasa ujub; bangga diri, merasa hebat, sombong ketika
itu. Akhirnya saya mondok lagi di pondok salafi 2 tahun belajar kitab hikam karya
Ibnu Athoilah, mungkin untuk mengikis “ilmu yahanu” tadi. Memang… Kalau pun
dalam diri kita ada penyakit hati, ujub; Bangga, Merasa hebat, Sombong.
Kita tidak jarang menyadrinya, tp justru orang lainlah yang menyadarinya.
Advertisement