“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Benarkah Ijazah Gontor Tidak Diakui??

Advertisement
Advertisement


IJASAH GONTOR (KATANYA) TIDAK DIAKUI
 
Mungkin anda pernah atau sering mendengar bahwa ijasah gontor tidak diakui oleh pemerintah, sehingga anda ragu untuk mendaftarkan putra-putri anda ke Gontor. Karena ketika tidak ada pengakuan dari pemerintah seakan masa depan putra-putri anda gelap, kalau kata ABG mah Madsu (MAsa Depan SUram). Memamg benar selama 73 tahun (ijasah) Gontor tidak diakui. Pertanyaannya kenapa yang mendaftar ke Gontor bisa 4000-6000 ketika tahun ajaran baru. Bahkan di antaranya datang dari luar negeri. Yang mana hanya diterima dua hingga tiga ribu-an saja, karena calon siswa baru diseleksi dengan ketat. Ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Gontor begitu tinggi. Jadi bukan hanya melihat selembar ijasah. Memang Gontor tidak ingin mengeluarkan ijasah, karena takut dijadikan tujuan. Pak Zarkasyi mengatakan bahwa kafa’atuka ijazatuka, kemampuanmu adalah ijasahmu. 




Baca juga : GONTOR, ISID/UNIDA DAN SEPAK BOLA
Pemerintah Indonesia akan mengakui ijasah Gontor dengan syarat harus mengikuti Ujian Nasional (UN). Tapi Gontor tetap pada pendiriannya, mandiri untuk tidak mengikuti UN. Bagi Gontor tidak jadi soal diakui atau tidak. Toh ijasah Gontor sudah diakui banyak Negara. Seperti Al-Azhar Kairo, Universitas Madinah, Qatar, Maroko, India, Pakistan, Sudan, Brunai, Malaysia dan beberapa negara lainnya Syukur Alhamdulillah pada tahun 1999 saat itu Pak Malik Fajar sebagai Menteri Pendidikan, status persamaan dengan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Negeri tertuang dengan SK Dirjen Binbaga Islam No. E.IV/PP.03.2/KEP/64/98 dan juga Sekolah Menengah Umum dengan SK. Mendiknas No. 105/0/2000, ijasah Gontor diakui oleh pemerintah Indonesia walaupun tidak megikuti UN. Namun demikian saya baca berita di  sebuah situs bahwa lulusan Gontor ditolak oleh salah satu Perguruan Tinggi karena Gontor tidak mengikuti UN.




Soal lain. Pada tahun 2010, kepala madrasah dimana saya mengajar bilang bahwa tadi ada seorang bidan muda datang ke sini untuk mengadakan kegiatan di kelas tujuh dan dia juga minta sama bapak kepala dicarikan guru yang masih singel. Dan ternyata oleh bapak kepala saya disuruh menemui dia. Besoknya saya bertemu bidan muda tadi dan ternyata memang cantik, putih, tinggi, pokoknya secara fisik sempurna dan sepertinya sudah saatnya untuk menikah. Akhirnya kami coba untuk saling mengenal, PDKT. Menjajaki kemungkinan kami ada kemistri. Setelah berjalan satu bulan saya merasa memang saatnya saya juga memikirkan untuk menikah, dan bersama bidan ini saya mulai ada kecocokan. Dia tahu kalau saya lulusan Gontor, yang semua orang tahu bahwa jebolan Gontor mahir berbicara bahasa asing, arab dan inggris. Saya juga mulai tahu bagaimana dan apa yang dia mau, cita-cita dan harapan kedepan. Dia ingin punya suami PNS. Supaya kehidupannya terjamin dengan gaji dari pemerintah. Saya sebagai guru honorer di sebuah yayasan berharap suatu saat akan jadi PNS (mungkin begitu pikirnya). Padahal saya bermimpi jadi PNS saja tidak pernah.

Baca juga : MENGENAL GONTOR LEBIH DEKAT
Suatu ketika dia, bidan muda telfon saya. Sampai akhirnya dia bertanya tentang ijasah Gontor. Dia bilang dengar dari orang lain bahwa ijasah Gontor tidak diakui. Mungkin mendengar dari orang yang sirik, iri, cemburu bahwa saya dekat atau bahkan nikah dengan dia. Sehingga berusaha untuk sabotase, berusaha untuk menggagalkan dengan cara menjatuhkan saya. Percuma merasa tinggi dengan merendahkan orang lain Benar-benar licik, tidak gentlemen. saya berusaha untuk menjelaskan, memang benar adanya bahwa ijasah Gontor tidak diakui, tapi itu dulu. Sekarang sejak tahun 199 ijasah Gontor sudah diakui. Tapi dia tidak percaya. Yang jelas kalau ijasah tidak diakui bagaimana mau jadi PNS. Kalau tidak PNS bagaimana hidup bisa terjamin, madesu kalau kata ABG mah (mungkin begitu pikirnya).

Baca juga : NEW BLOGGER. MY FIRST POST. BINGUNG MAU NULIS APA
Akhirnya  sejak saat itu dia mulai jaga jarak dengan saya. Saya SMS tidak dibalas, ditelfon pun tidak diangkat. Dia mulai hilang dari peredaran. Ya sudahlah raihlah mimpi, cita-cita dan harapanmu untuk kehidupan yang terjamin dengan seorang PNS. Buat saya, bisa jadi saya mencintai seseorang padahal belum tentu dia itu baik buat saya. Saya pun gagal menikah dengan seorang bidan gara-gara ijasah Gontor (katanya) tidak dakui. It,s OK, never mind. Saya yakin Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Dan ternyata benar Allah berikan aku istri yang soleha yang tidak sekedar cantik secara fisik, alhamdulillah sudah dikaruniai seorang anak perempuan usia 3 tahun dan saat ini juga saya menunggu kelahiran anak kedua sekitar bulan oktober. Do’akan ya.. bayi lahir sehat dan ibu selamat. Amin.


Advertisement