Advertisement
Advertisement
Saya angkat tulisan ini untuk memberitahukan kepada pembaca beberapa fakta unik di pesantren Gontor yang belum banyak diketahui oleh halayak, yang mungkin bisa jadi pembeda antara sekolah atau pesantren Gontor dengan pesantren lain di Indonesia.
1. NO BAG
Santri Gontor yang jumlahnya ribuan, tidak ada seorang pun yang membawa tas ke kelas untuk membawa peralatan sekolah seperti buku, pulpen dan lain-lain. Biasanya para santri hanya membawa 2 atau 4 buku untuk 2 jam pelajaran saja. karena ketika istirahat mereka kembali ke asrama untuk meyimpan buku dan membawa buku lagi untuk 2 jam pelajaran berikutnya begitu juga seterusnya. Ketika saya masih santri baru, saya sempat bawa tas ke kelas, tapi karena kawan-kawan yang lain tidak ada yang bawa tas maka saya juga akhirnya tidak pernah lagi bawa tas.
Santri Gontor yang jumlahnya ribuan, tidak ada seorang pun yang membawa tas ke kelas untuk membawa peralatan sekolah seperti buku, pulpen dan lain-lain. Biasanya para santri hanya membawa 2 atau 4 buku untuk 2 jam pelajaran saja. karena ketika istirahat mereka kembali ke asrama untuk meyimpan buku dan membawa buku lagi untuk 2 jam pelajaran berikutnya begitu juga seterusnya. Ketika saya masih santri baru, saya sempat bawa tas ke kelas, tapi karena kawan-kawan yang lain tidak ada yang bawa tas maka saya juga akhirnya tidak pernah lagi bawa tas.
2. SIDAK
Meminjam istilah yang sering kita dengar di kantor-kantor pemerintah, sidak, Inspeksi Mendadak, di Gontor juga rutin diadakan sidak atau pemeriksaan lemari santri oleh pengurus dengan didampingi beberapa orang usatidz. Sidak ini bisa 1-2 kali dalam 1 semester untuk merazia barang-barang yang terlarang seperti senjata tajam, jimat, HP, surat cinta, buku porno dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan lingkungan pendidikan pesantren. Dulu ketika saya masih nyantri biasa ngumpetin surat cinta di lemari tanpa pernah ketahuan sekalipun. Kawan-kawan bilang di pesantren apa aja boleh asal tidak ketahuan, kalo ketahuan resiko tanggung sendiri.
Meminjam istilah yang sering kita dengar di kantor-kantor pemerintah, sidak, Inspeksi Mendadak, di Gontor juga rutin diadakan sidak atau pemeriksaan lemari santri oleh pengurus dengan didampingi beberapa orang usatidz. Sidak ini bisa 1-2 kali dalam 1 semester untuk merazia barang-barang yang terlarang seperti senjata tajam, jimat, HP, surat cinta, buku porno dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan lingkungan pendidikan pesantren. Dulu ketika saya masih nyantri biasa ngumpetin surat cinta di lemari tanpa pernah ketahuan sekalipun. Kawan-kawan bilang di pesantren apa aja boleh asal tidak ketahuan, kalo ketahuan resiko tanggung sendiri.
3. SENSOR SURAT
Karena di Gontor HP itu dilarang, maka salah satu alat komunikasi dengan sang pacar yaitu surat. Tapi sayang, seluruh surat yang masuk ke Gontor akan disensor. Jadi jangan harap surat cinta dari pacar bisa sampai ke tangan penerima. karena di sana ada lembaga sensor surat yaitu bagian keamanan.
Baca Juga : TEKS MC TIGA BAHASA (ARAB, INGGRIS, INDONESIA)
Karena di Gontor HP itu dilarang, maka salah satu alat komunikasi dengan sang pacar yaitu surat. Tapi sayang, seluruh surat yang masuk ke Gontor akan disensor. Jadi jangan harap surat cinta dari pacar bisa sampai ke tangan penerima. karena di sana ada lembaga sensor surat yaitu bagian keamanan.
Baca Juga : TEKS MC TIGA BAHASA (ARAB, INGGRIS, INDONESIA)
4. NO HP
Di Gontor HP adalah barang terlarang, karena lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya bagi santri yang sedang dalam pendidikan. Makanya Gontor menyediakan WARTEL untuk santri yang ingin menghubungi keluarganya. Pernah suatu ketika ada beberapa santri yang bawa HP dan ketahuan. Tidak peduli HP mahal atau murah dihancurkan pakai palu dengan disaksikan kawan-kawan satu angkatan.
Di Gontor HP adalah barang terlarang, karena lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya bagi santri yang sedang dalam pendidikan. Makanya Gontor menyediakan WARTEL untuk santri yang ingin menghubungi keluarganya. Pernah suatu ketika ada beberapa santri yang bawa HP dan ketahuan. Tidak peduli HP mahal atau murah dihancurkan pakai palu dengan disaksikan kawan-kawan satu angkatan.
5. TAK ADA TANGGAL MERAH
Di Gontor tidak ada tanggal merah atau libur nasional, seperti libur hari natal, libur hari raya nyepi, libur hari buruh sedunia dan lain-lain. Jadi walaupun tanggal merah di Gontor akan tetap masuk kelas dan proses belajar mengajar tetap seperti biasa. Kecuali tanggal merah 17 Agustus seluruh warga pesantren wajib ke lapangan untuk mengikuti upacara layaknya depan istana negara yang mana pimpinan pesantren bertindak sebagai pembina upacara.
Di Gontor tidak ada tanggal merah atau libur nasional, seperti libur hari natal, libur hari raya nyepi, libur hari buruh sedunia dan lain-lain. Jadi walaupun tanggal merah di Gontor akan tetap masuk kelas dan proses belajar mengajar tetap seperti biasa. Kecuali tanggal merah 17 Agustus seluruh warga pesantren wajib ke lapangan untuk mengikuti upacara layaknya depan istana negara yang mana pimpinan pesantren bertindak sebagai pembina upacara.
6. PERFOTOAN
Perfotoan di Gontor adalah acara rutin tahunan terbagi tiga.Pertama Perfotoan Rayon atau asrama biasanya dengan memakai seragam asrama untuk olah raga. Kedua perfotoan angkatan, khusus untuk kelas enam atau kelas XII biasanya memakai seragam angkatan, kemeja, celana gelap dan jas almamater berdasi. Ketiga perfotoan kelas dari kelas 1-5 atau kelas VII-XI memakai seragam kemeja putih berdasi dan celana gelap. Perfotoan kelas bisa sampai dua hari, kegiatan KBM diliburkan karena kegiatan ini.
7. MOS/MPLS TERLAMA
Sebenarnya MOS atau sekarang memakai istilah terbaru, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) memiliki tujuan yang baik. Namun pada kenyataannya tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Kita bisa lihat sendiri berita di televisi Beberapa kali terjadi kasus kekerasan bahkan kematian karena OSPEK. Bahkan siswa-siswa kita disuruh berpakaian yang aneh-aneh, yang mungkin kegiatan MOS-nya hampir tidak ada hubungannya dengan kegiatan di sekolah selama tiga tahun ke depan. Mos biasanya berlangsung lima sampai satu minngu.
Di Pondok Modern Gontor tentu berbeda. Gontor punya menu MOS dan Ospek tersendiri dalam memperkenalkan orientasi pendidikan dan studinya, yang disebut Khutbatul ‘Arsy. MOS ini bisa berlangsung 1 hingga 2 bulan. Mungkin dari seluruh kegiatan MOS di Gontor, singkatnya bisa dibilang siswa-siswi baru "hanya" menonton saja. Gontor memperkenalkan "ini lho semua kegiatan yang akan kalian tempuh selama di Gontor."
Perfotoan di Gontor adalah acara rutin tahunan terbagi tiga.Pertama Perfotoan Rayon atau asrama biasanya dengan memakai seragam asrama untuk olah raga. Kedua perfotoan angkatan, khusus untuk kelas enam atau kelas XII biasanya memakai seragam angkatan, kemeja, celana gelap dan jas almamater berdasi. Ketiga perfotoan kelas dari kelas 1-5 atau kelas VII-XI memakai seragam kemeja putih berdasi dan celana gelap. Perfotoan kelas bisa sampai dua hari, kegiatan KBM diliburkan karena kegiatan ini.
7. MOS/MPLS TERLAMA
Sebenarnya MOS atau sekarang memakai istilah terbaru, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) memiliki tujuan yang baik. Namun pada kenyataannya tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Kita bisa lihat sendiri berita di televisi Beberapa kali terjadi kasus kekerasan bahkan kematian karena OSPEK. Bahkan siswa-siswa kita disuruh berpakaian yang aneh-aneh, yang mungkin kegiatan MOS-nya hampir tidak ada hubungannya dengan kegiatan di sekolah selama tiga tahun ke depan. Mos biasanya berlangsung lima sampai satu minngu.
Di Pondok Modern Gontor tentu berbeda. Gontor punya menu MOS dan Ospek tersendiri dalam memperkenalkan orientasi pendidikan dan studinya, yang disebut Khutbatul ‘Arsy. MOS ini bisa berlangsung 1 hingga 2 bulan. Mungkin dari seluruh kegiatan MOS di Gontor, singkatnya bisa dibilang siswa-siswi baru "hanya" menonton saja. Gontor memperkenalkan "ini lho semua kegiatan yang akan kalian tempuh selama di Gontor."
Advertisement