“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Bagaimana Mencari Kawan Dan Mempengaruhi Orang Lain, Saya Sudah Buktikan

Advertisement
Advertisement
Topik ini saya ambil dari sebuah buku yang saya beli pada tahun 2003, sampul warna hijau dengan judul `Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain´ yang di tulis oleh Dale Carnegie. Buku ini diterbitkan tahun 1936, jadi umurnya sudah 83 tahun.
Ada satu poin yang saya tangkap dari buku ini dan sudah saya buktikan tidak lama setelah selesai membaca buku ini. Poin tersebut adalah `jika kita ingin orang lain melakukan apa yang kita mau maka sentuhlah sisi positifnya,´ yaitu sifat-sifat baik dalam dirinya. Sekalipun orang suka berbohong, tapi dia tidak mau disebut pembohong.Biarpun seseorang itu suka berkhianat dan ingkar janji, tapi tentu tidak mau disebut munafik. Walaupun seseorang itu bersalah, tapi pasti tidak mau disalahkan.
  


Ketika saya masih duduk dibangku kuliah tahun 2003, ada seorang perempuan, pacar teman saya sering telfon, curhat segala macam masalah yang dia hadapi terutama masalah dengan pacarnya. Siang itu dia telfon dan berjanji bahwa nanti setelah isya akan menceritakan masalah yang dia hadapi dengan pacarnya, masalah yang terlalu amat sangat rahasia. Rahasia yang belum pernah dia ceritakan kepada siapa pun. Saya jadi penasaran dan tidak sabar pengen segera isya.

Habis asar dia telfon, dia bilang gak jadi cerita, janji tadi siang untuk cerita sebuah rahasia dia ingkari. Jujur saya agak kecewa, tapi saya langsung ingat satu poin dari buku yang saya baca dengan judul di atas, ` jika kita ingin orang lain melakukan apa yang kita inginkan, sentuhlah sisi positifnya.´ Ingat...!!! Biarpun seseorang itu suka berbohong.. ingkar janji dan berkhianat, pasti dia tidak mau dibilang pembohong, pengkhianat dan tukang ingkar janji. Dia berkali-kali minta maaf karena ingkar janji. Saya tidak sebut dia pembohong atau munafik, Saya bilang walaupun kamu ingkar janji saya tetap percaya sama kamu, kepercaanku tidak berkurang malah bertambah jadi 200%. Ingat....!!! Sentuhlah sisi positifnya. Mendengar hal tersebut dia merasa malu dan akhirnya berjanji untuk menceritakan rahasianya nanti habis isya.

Bukti yang lain. Di kampung saya ketika itu ada renovasi masjid,karena di pinggir jalan raya maka panitia ngencleng, meminta atau membuka kesempatan kepada masyarakat yang lewat untuk menyumbang seikhlasnya, dengan dipandu oleh seseorang dengan pengeras suara. Dari jauh terlihat ada pedagang kaki lima, tukang chuanki, makanan khas jawa barat. Pemandu kencleng bilang ´terima kasih kepada tukang chuanki yang sudah menyumbang renovasi masjid ini, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang lebih banyak, jazakallah khoiron katsiron.´ Si pemandu mengucapkannya berulang-ulang sehingga tukang chuanki jelas mendengarnya karena sudah mendekat. Benar saja ketika tukang chuanki di dekat kotak kecleng memberi sumbangan yang entah berapa rupiah nominalnya. Mungkin tukang chuanki akan merasa gak enak atau malu  kalau sampai tidak menyumbang karena sudah dicitrakan orang dermawan dan berkali-kali oleh pemandu dengan pengeras suara. Padahal itu masih pagi menjelang siang yang mungkin jualannya belum ada yang beli, karena baru saja keliling keluar dari kontrakannya. Ingat...!! orang pelit sekalipun tentu tidak mau disebut pelit.

Jadi ketika kita ingin orang lain melakukan yang kita mau maka sentuhlah sisi positifnya, sifat-sifat baik dalam dirinya yang termasuk akhlak al-mahmudah bukan akhlak al-madzmumah.

Advertisement