“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Anak Adalah Peniru Ulung. Meski Hati-hati

Advertisement
Advertisement
Anak-anak pada dasarnya merupakan media penyerap yang sangat baik. Mereka didesain untuk meniru lingkungan sekitarnya, apa yang meraka lihat, merek dengar dan mereka rasakan akan mereka tiru. Setiap anak akan memilih panutannya masing-masing. Biasanya panutan yang mereka pilih merupakan orang-orang yang berada di dekatnya, terutama orang yang lebih tua dari dirinya.

Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa anak-anak meniru paling tidak 25 persen perkataan orang yang sering didengar oleh mereka dan sekitar 60-70 persen anak akan meniru tindakan yang dilihat dari orang-orang yang ada di dekatnta atau di sekitarnya. Mulai dari cara duduk, cara berpakaian, gaya bicara hingga hal yang menjadi kesukaan orang tuanya.

Maka dari itu jika kita sebagai orang tua ingin anak-anak kita meniru hal-hal yang baik, maka jadikanlah diri kita sebagai orang tua yang baik pula. Jika kita ingin mendapatkan anak kita yang sopan dalam bertutur kata, maka jadikan diri kita bertutur kata yang sopan pula. Jika kita ingin anak kita soleh, maka jadikan diri kita soleh pula.

Sebagai contoh, sering saya mendengar anak-anak mengucapkan hamdalah ketika bersih, mengucapkan salam ketika masuk rumah, atau langsung bergegas ke masjid ketika adzan berkumandang. Padahal saya tidak menyuruh untuk semua itu, dan hanya meniru apa yang biasa saya lakukan sebagai orang tua.

Pernah suatu ketika ibu saya sedang menggendong cucunya. Kucing di rumah selalu mengikuti kemana pun ibu melangkah, mungkin si kucing lapar minta makan. Akhirnya ibu ke dapur ngasih kucing makan. Ibu sedikit jengkel dan bilang ke kucing "KOP LEBOK...!!!" (Makan tuh ..!!) ungkapan yang demikian itu kalau di Sunda sudah sangat kasar. Cucu yang digendong langsung, GPL, gak pake lama bilang "kop lebok." Ibu saya seketika beristigfar, kaget. Cucunya yang belum genap dua tahun sudah bisa meniru dengan pasihnya.

Ayah bunda, anak adalah sang peniru ulung. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, dari apa yang mereka dengar dan dari apa yang mereka rasakan. Ayo ayah bunda kita berikan hal terbaik untuk anak agar anak meniru hal-hal yang baik sejak dini.

Advertisement