Advertisement
Advertisement
Pondok Modern
Darussalam Gontor Ponorogo atau lebih dikenal dengan Pondok Modern Gontor
adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur. Pesantren ini terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa
asing, kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat.
Pondok Modern Darussalam
Gontor memiliki metode dakwah islam yang unik. Dengan mengadopsi corak moderat
tanpa mengenyampingkan ilmu agama, membuat Gontor bisa diterima secara
luar biasa oleh masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sehingga tak heran, jika
pondok Modern Darussalam Gontor memainkan peranan penting sebagai denyut
pendidikan Islam di Indonesia.
Berikut Kata Para Tokoh Tentang Gontor
''Dalam hal inilah
Gontor bisa menyumbangkan sumber daya manusia yang ikut membangun bangsa dalam
beragam bidang,'' KH. Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI
“Di sini menarik
bagaimana mereka mengatur bisnis dan pendidikan sekaligus penerapannya kepada
para siswa.” Kara Simmon, Mahasiswi Amerika
“Selama saya di mondok
di Gontor , saya mendapat pelajaran hidup, bukan hanya pelajaran ilmu. Karena di
Gontor ada pembentukan karakter, pendidikan pemikiran, pendidikan logika
melalui kurikulum, pendidikan berekspresi dan ada ruhul jihad.” KH. Hasyim Muzadi, Tokoh NU
“Inilah yang
menyebabkan saya bangga, bahwa alumni pondok pesantren gontor bias besaing dengan lainnya. Ini sebuah
kualitas yang harus dijaga dan diperbaiki, sehingga persaingan antar Negara nantinya
bisa kita menangkan.” Ir H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia
“Gontor adalah Pesantren
yang bersifat nasional malah internasional, baik dari sisi wilayah santri datang
maupun pemikirannya. Tentang bagaimana anak itu punya pemikiran luas dan bebas,
tentu bukan berperilaku bebas. Karena pemikiran yang luas dan bebas, akan
menghasilkan kreativitas dan inovasi.” Drs. H. M. Jusuf kalla, Wakil Presiden
Republik Indonesia
“Pondok ini
memainkan peran inti dalam membentuk mindset wasathy (moderat) bagi para pemuda
Indonesia. Ini adalah peran yang sangat penting. Peran yang banyak Negara tidak
mampu melaksanakannya.” Prof. Dr. Ahmed Muhammed Ahmed Al-thayyeb, Grand Syaikh
Al-Azhar, Mesir
Advertisement
