Advertisement
Advertisement
Idul Adha
(bahasa Arab: عید
الأضحی) merupakan hari raya besar kaum Muslimin. Berdasarkan riwayat yang ada,
pada hari ini Allah memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk menyembelih Nabi Ismail as. Nabi Ibrahim as pun membawa
Nabi Ismail ke tempat penyembelihan namun Malaikat Jibril turun sambil membawa domba
dan Nabi Ibrahim as menyembelih hewan kurban itu sebagai ganti putranya. Sunah
berkurban pada hari Idul Adha di Mina diadakan untuk
mengenang kejadian itu. Kaum Muslimin yang pergi berhaji ke Mekah
untuk melaksanakan amalan ibadah haji mengerjakan
serangkaian kegiatan di Mina, di antaranya adalah melaksanakan kurban.
Iduladha
jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini
jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idulfitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam. Iduladha
adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Iduladha
disebut pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.
Pada hari ini merupakan hari
libur resmi dalam kalender Islam dan pada beberapa
negeri Islam, liburan ini mulai satu hari hingga satu minggu karena hari raya
ini merupakan hari raya utama bagi pemeluk agama Islam. Pada hari-hari raya ini
diadakan acara penyembelihan hewan kurban dengan semarak.
Ada beberapa
amalan sunnah yang biasa dikerjakan saat idul adha diantaranya ;
1. Mengumandangkan Takbir
di Masjid
2. Mandi Sebelum Salat
Idul Adha.
3. Memakai Wangi-wangian
dan Membersihkan Diri
4. Memakai Pakaian yang
Bersih dan Suci
5. Berjalan Kaki Menuju
Masjid
6.
Makan Setelah Salat Idul Adha
Dalam amalan
mengumandangkan takbir, manusia terbagi menjadi tiga yaitu takbir abidin,
takbir salikin dan takbir washilin. Abidin adalah orang-orang yang selalu
melaksanakan ibadah (ahli ibadah). Salikin adalah orang-orang
yang menjalani disiplin spiritual dalam menempuh jalan sufisme Islam untuk
membersihkan dan memurnikan jiwanya, yang disebut juga dengan jalan suluk.
Dengan kata lain, para salikin adalah orang-orang penempuh jalan suluk. Sementara
Washilin adalah orang-orang yang Wushul atau sampai, wushul
ilaallah ialah melihat Allah dengan ainul bashiroh (mata hati)
yang mana dalam kenyakinan orang-orang yang sudah wushul tersebut telah
benar-benar yakin akan adanya Allah. Hal ini berbeda dengan penglihatan mata
secara dhahir. Wushul ini merupakan pengalaman kerohanian bukan secara
nyata.
Pertama Takbir
abidin yaitu takbirnya para ahli ibadah yang benar dalam mengucapkannya atau
melafalkannya dan mengerti maknanya dan mendapat pahala dari Allah. Kedua
takbir salikin yaitu takbirnya orang-orang yang menempuh jalan suluk, yang
benar mengucapkanya, mengerti maknanya tetapi belum dzauqiyah, adz-dzauq merupakan kehadiran hati (hudhur al-qalb) ketika
salikin berdzikir kepada Allah secara kontinyu. Yang ketiga takbir washilin
yaitu takbirnya orang-orang yang wushul/sampai kepada Alloh yang benar
mengucapkannya dan mengerti maknanya serta sudah dzauqiah, atau adanya hudhurul
al-qolb.
Advertisement