“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Kembali, Intuisiku Teruji

Advertisement
Advertisement


Adik Kecil
Pagi itu sekitar jam 10, tahun baru 2020, tidak seperti hari biasa, jalan lumayan ramai, saya main ke rumah orang tua. Ortu saya punya toko kecil yang menyediakan sembako juga jajanan anak. Di depan toko ada bangku panjang, saya sama ibu duduk ngobrol di atasnya. Kemudian dari sebrang jalan datang tiga orang anak bersaudara, dua laki-laki masing 10 dan 7 tahun, sementara yang kecil perempuan usia 2.5  tahun, mereka hendak jajan. Setelah jajan mereka bertiga bergegas pulang ke rumah mereka yang ada di sebrang jalan. Saya bilang kepada kedua anak laki-laki ini kalau nyebrang jalan adeknya supaya dipegangin, dituntun. Soalnya anak kecil itu suka nyebrang sendiri, tanpa tengok kiri-kanan.

Beberapa saat kemudian terdengar jeritan ibu-ibu, histeris. Saya kaget, terkejut, penasaran, ada apa gerangan. Segera saya balikan badan ke arah jalan raya. Dan ternyata adik perempuan kecil nyebrang sendirian tanpa pengawalan. Sementara kudua kakaknya terpana, terpaku dipinggir jalan. Sementara dari arah barat ada sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Sejenak saya menahan nafas, serasa jantung berhenti berdetak. Dan dalam hitungan detik, jebreee....dddd, sepeda motor menabrak, menghantam tubuh adik kecil. Oh My God....!!!! Oh My Gooooooddd, teriakku. Tubuh adik kecil terpental hingga beberapa meter berguling-guling di aspal, dan tergeletak tanpa gerak, tanpa tangis. Jangan-jangan adik kecil meninggal, pikirku. Muncul pamannya dari dalam rumah berlari, segera adik kecil dibopong ke teras rumah, barulah menangis. alhamdulillah masih hidup. Masih beruntung (kata orang sunda) tidak tergilas, cuma ada benjolan di jidat, sekujur tubuh memar penuh goresan sedikit berdarah. Syukur alhamdulillah beberapa hari kemudian adik kecil sudah bisa bermain lagi, tidak ada luka serius ataupun tulang yang patah.

Uang Koin
Anak Saya yang kedua, shahnaz yang berusia 4.5 tahun minta uang jajan. Kemudian saya kasih uang koin 2000. Sebelum ke warung dia bilang pengen BAB. Maka dibawalah uang koin tadi ke WC. Saya bilang jangan dibawa ke WC entar jatuh uangnya ke lobang WC. Tp dia keukeuh bawa uang koin ke WC. Beberapa saat kemudian terdengar teriakan Shahnaz dari WC, dia bilang uang koinnya 1 jatuh ke lobang WC. Akhirnya koinnya saya korek pakai gagang sikat WC.


Advertisement