“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Cerita Horor Di Gontor, Piket Malam

Advertisement
Advertisement
"Gontor tak pernah tidur", المعھد لا ينام أبدا sebuah ungkapan yang sering diungkapkan oleh pimpinan Gontor. Ini maksudnya bahwa di Gontor penuh dengan berbagai kegiatan, bahkan di jam tidur sekalipun.
Pada malam hari akan ada piket malam di setiap sudut pondok, setiap 100 meter akan ada pos jaga, yang dijaga oleh 3-5 orang tergantung tingkat kerawanan.
Malam itu saya mendapat giliran jaga di Perdos (Perumahan Dosen) bertiga. saya, suyono dari palembang, dan satu lagi saya lupa. Menjelang tengah malam suyono ingin pergi ke pos jaga yang ada di sekitar Gedung Satelit, yang jaraknya sekitar 100 meter.
Maka pergilah suyono sendirian berjalan dengan santainya melewati perdos. Ketika melewati kebun pisang,  lampu jalannya (tiba-tiba) mati. memang lampu jalannya mati setiap 10 menit sekali, dan suyono tidak tahu. Suyono berhenti, tungak-tengok. mungkin dia pikir lampu mati gara-gara syetan usil. Akhirnya Suyono berlari sekencang dan sebisa mungkin menuju pos jaga yang ada di sekitar Gedung Satelit. Melompat-lompat bagai kijang atau kanguru dengan sebelah kaki. Saya melihatnya lucu sekali sekaligus kaget. Karena (maaf) kaki Suyono kecil sebelah, cacat sejak lahir. Tapi kecepatan lari suyono sangat luar biasa walaupun dengan satu kaki. Saya berani bertaruh, anda yang berkaki normal, tidak cacat, belum tentu bisa lari secepat suyono. Atau bahkan anda bisa kalah oleh Suyono kalau lomba lari dengannya.
Saya jadi teringat sebuah pepatah arab " la tahtaqir man dunaka falikulli syai'in maziyyah", janganlah kalian menghina seseorang yang ada di bawah kalian, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan

Advertisement