“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

FINAL DESTINATION-NYA INDONESIA PART II

Advertisement
Advertisement
Ada beberapa orang yang mana kurang lebih seminggu sebelum mereka meninggal, saya sempat melihat, memperhatikan, bertemu dan ngobrol. Padahal sebelumnya, seingat saya, saya belum pernah melihat, memperhatikan, bertemu apalagi ngobrol panjang lebar secara sengaja dengan mereka. Kecuali pada saat saat tertentu saja.

Sebut saja namanya Irfan. Dia adalah murid saya, siswa kelas delapan. Saya bertemu Irfan hanya ketika KBM di kelas saja, di luar kelas amat sangat jarang melihat Irfan, atau boleh dibilang tidak pernah. Tapi hari itu, sabtu ketika saya sedang menjaring ikan, kalau orang sunda bilang mah nyirib, menangkap ikan dengan jaring segi empat dengan bambu di setiap sudutnya, Irfan datang memghampiri saya sambil bawa senapan angin. Rupanya dia habis berburu burung dan gak bisa pulang karena air sungai meluap sehingga merendam jembatan kayu. Saya ngobrol sekitar 15-20 menitan. Kemudian dia pamit pulang karena air sungainya sudah surut.
Hari kamis saya mendengar kabar bahwa Irfan sudah meninggal karena tabrakan tadi malam dan mengalami luka di kepala, retak tulang tengkorak.


Berikutnya sebut saja namanya Andri. dia adalah adik iparnya tetangga saya. Umurnya sebaya dengan saya, dulu dia belajar di SMP 2, sementara saya di SMP 1. Seingat saya, saya tidak pernah ngobrol dengan andri. cuma kadang-kadang bertemu berpapasan di jalan. kami cuma saling membunyikan klakson sebagai bentuk sapaan. Tapi pagi itu hari selasa ketika saya mau berangkat ke sekolah bersama anak istri, motor sudah saya hidupkan, Andri sedang duduk di teras rumah kakak iparnya manggil saya. Akhirnya saya matikan motor, kemudian saya hampiri dia, saya duduk di sampingnya. Ada perlu apa andri manggil saya, saya bertanya dalam hati, karena tidak biasa. Rupanya dia bertanya tentang proses pembuatan POM mini karena beberapa bulan yang lalu mertua saya bikkn POM mini. di tengah-tengah obrolan saya melihat wajah dia ini kok beda, tidak seperti wajah orang-orang pada umumnya. Dia nampak pucat dan sedikit berbintik. Saya bilang kalau ingin lebih jelas silahkan tanya langsung ke mertua saya.
Hari ahad jam empat pagi terdengar suara motor depan rumah. Saya buru-buru buka pintu dan bertanya. Ternyata tetangga saya, kakak iparnya Andri hendak ke rumah Andri. Andri meninggal karena sakit menahun ditambah kemarinnya ikut trail adventure dan mengalami benturan di dada.


Selanjutnya sebut saja namanya Ust. Nur. beliau ini mengajar kitab kuning di sekolah baru bareng saya. Saya mengajar setelah beliau selesai mengajar. Saya bertemu beliau hanya ketika di sekolah saja, ketika pergantian jam pelajaran, di luar itu hampir dipastikan tidak pernah.
Tapi sore itu hari selasa, saya melihat beliau di depan toko kakak saya. karena saya ada urusan dengan kakak saya, saya masuk ke dalam rumah dulu. setelah itu saya hendak nemuin Ust. Nur. Tapi ternyata beliau sudah tidak ada.
Hari kamis siang saya mendapat SMS dari kawan saya mengabarkan bahwa Ust. Nur sudah meninggal karena kecelakaan, terlindas truk setelah jenguk anaknya di pesantren. 

Yang berikutnya sebut saja namanya leli, seorang guru honorer yang akan melangsungkan pernikahan sebulan lagi. Saya tidak kenal dia dan tidak pernah bertemu sekalipun. tapi hari sabtu sore setelah pulang liburan sekolah semester pertama desember 2017 saya bertemu dia rumah kerabat kawan saya. Di rumah itu leli duduk di kursi bareng calon suaminya. sementara saya istri dan kedua anak saya duduk lesehan sambil menikmati gehu hangat.
sabtu malam, seminggu kemudian istri saya baca kabar di facebook ada berita kecelakaan seorang perempuan muda tergilas truk. istri saya bilang kok seperti leli, perempuan yang kita bertemu di rumah kerabat kawan kita. Saya langsung telpon kawan saya itu menanyakan perempuan yang ada di berita tadi. Dan ternya benar itu adalah leli pulang dari jogja, di jemput di stasiun pakai sepeda motor. Beberapa menit kemudian mengalami kecelakaan.
Innaa lillaahi wa innaa wilaihi roojiuun. Saya hanya bisa berdoa buat mereka semoga husnul khotimah. Alloohummag fir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'an hum. Amin.

Advertisement