“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

MENEROBOS LAMPU MERAH KETIKA SEPI

Advertisement
Advertisement
Menerobos Lampu Merah Ketika Sepi


Tadi malam saya bersama kawan kawan pergi ke kota untuk mencari HP baru atau second mengendarai mobil Rush. Dalam percarian tersebut bisa memakan waktu berjam-jam. Jadi sering pulang larut malam, di mana jalanan sudah mulai sepi. Tiba di sebuah lampu merah, salah seorang dari kita bilang “langsung aja gak usah berhenti, sepi ini.”
  

Tentu tak sesederhana itu, terobos lampu merah, habis itu selesai, tanpa memikirkan bahaya bagi orang dan diri sendiri. Tentu kita harus memikirkan hal yang terburuk dari menerobos lampu merah. Beruntung kalau kita terobos dan memang aman, tapi coba jika terjadi sebaliknya. Ketika kita menerobos lampu merah, memacu kendaraan tentu akan semakin cepat, dan ternyata ada kendaraan dari arah yang lain. Tentu terjadi tabrakan atau kecelakaan amat sangat mungkin dan tidak bisa dihindari karena pengereman tidak akan maksimal.

Baca juga : SEBUAH CERITA : BISA KARENA BIASA


Coba kita bayangkan seandainya ada korban, korban cacat atau korban meninggal. Kita tidak tahu mungkin saja korban adalah calon pengantin baru, atau dia adalah tulang punggung keluarga, atau dia adalah anak semata wayang, dan seterusnya. Atau bahkan kita sendiri yang menerobos yang jadi korban. Ingat, keluarga menunggu di rumah. Istri dan anak-anak tercinta yang masih kecil-kecil, yang masih sangat memerlukan kasih sayang dan perhatian kita sebagai orang tua.

Baca juga : TIKUNGAN MAUT KM 13


Menerobos lampu merah adalah bad habit, kebiasaan buruk yang menyebalkan . Terobos lampu merah sangat berbahaya rawan kecelakaan dan akan terjadi persinggungan satu kendaraan dengan lainnya. Mari kita untuk selalu tertib berlalu lintas demi keselamatan dan jangan lagi ada kata “taat kalau ada yang lihat (Pak polisi).”


Advertisement