“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Bisa Karena Biasa (Hikmah)

Advertisement
Advertisement

Sebuah Cerita : Bisa Karena Biasa

Di kampung saya setiap malam sabtu biasa diadakan pengajian pemuda. Biasanya yang termasuk pemuda yang mengukuti pengajian ini adalah usia antara 15-45 tahun. Malam itu saya ikut hadir dalam pengajian ini karena usia saya baru 37 tahun. 
 
Ajengan (Ustadz) dalam tausiyahnya menceritakan sebuah kisah bahwa ada seorang bapak tua yang memberi hadiah kepada kedua anaknya. Anak pertama diberi hadiah anak sapi dan anak kedua diberi hadiah rebung, tunas bambu. Kemudian bapak tua ini berpesan bahwa kelak ketika ia sudah tiada, kalau mereka istiqomah melakukan pesannya maka akan jadi orang sukses. Yaitu, anak pertama harus mengangkat anak sapi tersebut, sementara anak kedua harus melompati rebung, dan mereka melakukannya harus setiap hari, setiap pagi.


Maka sejak ayah mereka meninggal, mereka rutin “mengamalkan” pesan ayah mereka, mengangkat anak sapi dan melompati rebung. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan seterusnya, hingga mereka beranjak dewasa. Anak sapi yang awalnya kecil, seiring berjalannya waktu tentu akan bertambah besar hingga mencapai bobot maksimal, 350 kg hingga 1,2 ton. Demikian juga rebung yang awalnya setinggi setengah meter, tentu akan bertambah tinggi 10 hingga 30 meter. Dan kedua anak tersebut masih tetap istikomah melaksanakan amanat ayah mereka, sehingga orang-orang kampung menganggap mereka itu“gila.”

Baca juga : BEASISWA AL-AZHAR (MESIR) UNTUK GONTOR

Hingga suatu ketika ada orang kota melihat apa yang mereka kerjakan,ia tidak menganggap mereka “gila” tapi justru sebaliknya. Apa yang mereka lakukan adalah hal luar biasa. Orang kota pun takjub. Maka dibujuklah dua orang kakak beradik tersebut untuk jadi atlet asian games. Singkat cerita anak pertama menjadi atlet angkat besi dan anak kedua menjadi atlet lompat tinggi, dan keduanya meraih medali emas.

Terlepas apakah cerita ini merupakan kisah nyata atau fiktif, yang jelas dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran seperti kata “pepatah,” bisa karena biasa. Pekerjaan yang kelihatannya sulit atau bahkan mustahil dilakukan akan mudah untuk dilakukan, akan mudah untuk di wujudkan. Kata orang bijak, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin selama kita memiliki kemampuan dan istikomah. Bisa karena biasa, biasa karena di/terpaksa.

Advertisement