Advertisement
Advertisement
Menurut Olweus (1993; dalam Anesty, 2009) memberikan contoh
tindakan negatif yang termasuk dalam bullying antara lain:
- Mengatakan hal yang tak menyenangkan ataupun memanggil seseorang dengan julukan yang buruk;
- Mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari suatu kelompok karena sebuah tujuan;
- Memukul, menendang, menjegal atau menyakiti orang lain secara fisik;
- Mengatakan kebohongan atau rumor yang tidak benar mengenai seseorang atau membuat orang lain tidak menyukai seseorang dan hal-hal semacamnya.
Kalau saya boleh bilang bahwa maksud dari membully
adalah salah satunya untuk bercanda atau ngerjain. Dulu di salah satu sekolah,
ada seorang guru muda yang sering dibully, terutama di grup WA sekolah.
Katakanlah namanya Yudi. Pak Yudi ini sering dibully tentang kematian oleh
guru-guru yang lain, mungkin dengan maksud bercanda, dan itu seingat saya
berlangsung cukup lama, sekitar 3
bulanan, sejak di sekolah mulai ada simulasi UNBK. Bully-annya kira-kira
begini, umpanya Pak Yudi ini sudah beberapa hari tidak masuk kelas, tidak
mengajar, maka di grup WA ada yang bertanya, pak Yudi kemana ya, gak da kabar.
Maka yang lain akan berkomentar macam-macam, membully pastinya. Seperti “pak
yudi mah sudah pulang ke rahmatullaoh,” kemudian yang lain nambahin “innalillahi...
wainna...” dan seterusnya. “Semoga diterima iman-islamnya dimaafkan segala
dosanya,” atau “allohummagfilr lahu...” dst.
Baca Juga : TIKUNGAN MAUT KM 13
Baca Juga : TIKUNGAN MAUT KM 13
Sampai terakhir pak yudi mengirim gambar emosi nangis,
mungkin kok tega teman- teman membully seperti ini, dibully kematian.
Minggu kedua ramadhan juga masih dibully kematian, seperti
bully-an-bully-an di atas. Minggu ke tiga ramadhan jam 10 malam saya buka
facebook membaca status teman bahwa pak yudi meninggal karena kecelakaan, mobil
yang dikendarainya terjun bebas ke dalam jurang sedalam 30 meter. Tapi saya
tidak buru-buru percaya karena terlalu sering membaca bully-an kematian padanya
di grup WA, saya pikir mungkin status teman tadi bentuk bullyan juga. Kemudian kawan
saya mengirim video evakuasi jenazah pak yudi, barulah saya percaya.
Bully-an terhadapnya yang cukup lama mungkin merupakan
firasat atau tanda alam bahwa dia akan meninggalkan kita semua untuk
selama-lamanya. Atau kita sering mendengar bahwa “alkalaamu nisfu ad-du’a”
ucapan adalah setengah dari pada do’a. Jadi kita jangan bicara sembarangan, berhati-hatilah
dalam ucapan kita, kita harus bicara yang baik-baik, dan mulai sekarang stop
membully.
Advertisement