“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

Waspada....Tikungan Maut KM 13, Jl. Kalapagenep - Cikalong Tasikmalaya

Advertisement
Advertisement



Sudah lama saya pertimbangkan untuk mengangkat tulisan ini karena seringnya terjadi kecelakaan di tikungan ini. Sekilas tikungan ini terlihat biasa saja, Tapi jangan salah di tikungan ini sudah 3 nyawa melayang sia-sia. Tahun baru 2019 ini saja entah berapa sepeda motor yang terjungkal di tikungan ini. Umumnya yang datang dari luar kecamatan Cikalong karena tidak kenal medan jalan. Saya bisa mencatat terjadi kecelakan tunggal 3-4 kali dalam seminggu. Memang jalan raya Cikalong-Kalapagenep, jalannya lurus-lurus. Namun ada satu tikungan di KM 13 yang berbahaya. Ini menurut saya karena beberapa faktor. Pertama tidak ada rambu, kedua pengendara tidak mengenal medan jalan dan ketiga kurang hati-hati.

Baca juga : MENEROBOS LAMPU MERAH KETIKA SEPI


Tidak Ada Rambu

Saya juga tidak mengerti, kenapa tidak ada rambu di jalan ini, sekedar rambu belok kanan atau kiri, atau peringatan untuk mengurangi kecepatan karena ditikungan ini terlalu sering terjadi keelakaan. Dulu sempat ada peringantan seperti trlihat dalam gambar, namun dari bahan yang tidak tahan lama, Itu pun saya yang meletakkan di situ yang awalnya diletakkan di tempat yang hampir itdak pernah terjadi kecelakaan. Maka saya pindahkan ke sini.


Tidak Kenal Medan Jalan

Umumnya kecelakaan yang terjadi di sini karena pengendara tidak mengenal medan jalan. Sehingga mereka memacu kendaraannya seolah jalannya akan lurus-lurus saja, sehingga ketika mendekati tikungan ini kecepatannya tidak dikurangi. Dan mengakibatkan kendaraan keluar dari badan jalan, bahkan ada yang nyemplung ke empang.

Kurang Hati-hati

Dari tiga korban jiwa, terjadi antara pengendara sepeda motor versus truk pasir dan semuanya siswa sekolah. Sangat maklum, mereka masih darah muda memacu kendaraan dengan kurang hati-hati, ngebut dll. Dan mungkin ini terjadi karena tikungan ini terhalang dengan pohon dahon (bahasa sunda) baru setelah tiga nyawa melayang sia-sia, pohon dahonnya di tebang, supaya terlihat bahwa di depan adalah tikungan atau nampak kendaraan dari lawan arah.

Saya berharap kepada pihak terkait untuk segera memasang rambu bahwa di depan ada tikungan, bahkan harus ada peringatan khusus supaya pengendara mengurangi kecepatannya karena sudah terlalu sering terjadi kecelakan di tikungan ini.

Advertisement