Di bulan Ramadhan 2016, ayah saya menelpon bahwa ada jamaah khuruj di Masjid dekat rumah dari Pakistan sekitar enam orang, dan semuanya berjanggut. setelah tarawih saya bergegas ke masjid dekat rumah ayah saya. Mereka sedang ngobrol di teras masjid sambil menikmati makanan yang disuguhkan warga sekitar. Ada beberapa warga yang menemani mereka, cuma berkomunikasi pakai bahasa isyarat saja, karena terkendala bahasa. Saya coba ngobrol dengan mereka, bertanya dengan bahasa arab. mereka bilang tidak begitu mengerti bahasa arab. Akhirnya beralih ke bahasa inggris. Mereka lumayan bagus bahasa Inggrisnya.
saya ngobrol dengan mereka sekitar 1 jam, ngalor ngidul. hingga tiba saatnya saya harus pulang dan mereka memberi saya tasbih dan sapu tangan.