“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

SAHABAT…., ANDA BELUM PUNYA NUPTK??? SAMA SAYA JUGA

Advertisement
Advertisement


SAHABAT…., ANDA BELUM PUNYA NUPTK???

SAMA SAYA JUGA


Hari ini senin 10 februari 2014 saya tak seperti biasa berangkat ke sekolah agak siang, kira-kira setengah sembilan. Kali ini saya berangkat ke sekolah jam 7 karena ada yang harus dibereskan yaitu syarat pengajuan NUPTK. Saya sudah hampir tujuh tahun menjadi guru honorer, tapi saya belum mempunyai NUPTK. Berbagai cara sudah saya lakukan, baik resmi ataupun lewat belakang. Saya sudah menghabiskan uang kira-kira satu juta untuk ngurusin NUPTK.

Tiba di sekolah ternyata belum ada guru, padahal hari senin, paling tidak harus ada enam orang guru, untuk enam rombel. Setelah bel berbunyi ada dua orang guru termasuk saya. Siswa-siswi sudah berbaris dilapangan untuk upacara bendera. Tidak lama kepala sekolah untuk menjadi pembina upacara. Ketika upacara berlangsung datang lagi dua orang guru yang lain. 

Baca juga : LAPOR!!! SALAH KETIK PEMBUATAN KK DAN AKTA KELAHIRAN

Setelah upacara saya mengahadap bapak kepala untuk melegalisir SK pembagian tugas mengajar dan SK pengankatan guru yayasan. Tinggal saya seorang yang belum melegalisir di antara tiga orang guru yang akan mengajukan NUPTK. Dua orang yang lain sudah melegalisir pagi-pagi sekali mungkin setelah subuh, dan sudah dititipkan berkasnya ke guru lain dari Madrasah Aliyah yang juga sama-sama mengajukan NUPTK. Ketika kepala mau melegalisir ternyata masih ada kesalahan penulisan tanggal dan tahun SK yayasan. Akhirnya saya rubah ke photocopy-an dan selesai kemudian dilegalisir. Tinggal melegalisir SK yayasan dan ternyata stempel legalisir-annya terbawa oleh kepala aliyah ke tasik. Akhirnya saya putuskan untuk melegalisir di tasik saja bertemu dengan kepala aliyah.

Saya berangkat ke singaparna jam 11 dengan sedikit terburu-buru namun tetap hati-hati.tiba di kantor kemenag jam setengah dua dan ketemu kepala aliyah untuk melegalisir SK yayasan. Setelah selesai saya langsung naik ke lantai dua menghadap ke meja yang mengurusi pengajuan NUPTK dan ternyata masih ada kesalahan dalam penulisan judul SK, yang harus dirubah dari SK GTT (Guru Tidak Tetap) menjadi SK GTY (Guru Tetap Yayasan). Petugas bilang harus dirubah. Saya bingung, pusing tujuh keliling, bagaimana merubahnya? Akhirnya saya turun dan ternyata di lantai bawah masih ada kepala aliyah dan menanyakan sudah selesai atau belum berkas pengajuan NUPTK saya. Saya jawab belum karena masih ada kesalahan dalam penulisan SK yayasan. Dan ternyata bapak kepala aliyahpun membawa tiga pengajuan NUPTk guru-guru aliyah dan dua pengajuan dari MTs yaitu dua orang teman saya di MTs, setelah di periksa ternyata masih ada kesalahan. Kesalahan yang sama yaitu kesalahan dalam penulisan SK yayasan. Akhirnya saya dan kepala harus merubah SK yayasan yang tiga orang dari aliyah, sementara pengajuan yang dua orang dari MTs ditolak karena ijasah S-1 nya masih muda. Jadi belum memenuhi syarat.

Setelah selesai saya dan kepala aliyah menghadap lagi ke lantai dua untuk memebereskan pengajuan NUPTk, dan ternyata di atas sudah agak sepi, tinggal beberapa orang saja karena sudah pada pulang, karena sudah sore sekitar kam 4.30 sore. Setelah SK yayasan selesai masih ada satu lagi urusan yaitu harus merubah data yang sudah dahulu masuk dari GTT ke GTY. Sebelumnya saya sudah Sms operator madrasah menyakan user sekolah dan passwordnya, juda password PTK saya. Dan balasannya, user sekolah passwordnya dan password PTK saya enam digit PageID saya. Ternyata setelah password PTK saya dimasukan ternyara salah. Dicoba enam digit dari depan, tetap salah. Di coba enam digit dari belakang masihhhhhhhhh juga salah. Saya bingung harus bagaimana, saya coba hubungi operator madrasah, sialnya HP saya lowbet dan mati. Kepala aliyah coba membantu saya menelpon operator ternyata tidak aktif. Saya cabut nomer saya dipindah ke HP kepala ternyata nomer operator yang lain tidak muncul. Akhirnya batere HP kepala dipindah ke HP saya dan alhamdulillah masuk dan HP saya aktif. Saya tunjukan Sms dari operator MTs dan dicoba lagi seperti usaha sebelumnya masih belum bisa. Petugas bilang pengajuannya lain kali saja. Saya makin bingung, sedih, kecewa, emosi. Saya jauh-jauh dari daerah menempuh jarak 115 KM dan tidak menhasilkan apa- apa. Sodara tau, sayake singaparna dengan uang dari hasil jual HP istri ke orang tua saya sendiri. Karena saya sudah banyak hutang ke ortu,. Jadi kalau minta pinjaman sudah pasti tidak akan di dengar. Uang honor saya yang hanya beberapa ratus ribu saja habis untuk pengobatan putri saya yang baru berusia satu tahun setengah. Putri saya terkena herves. Gatal-gatal sekujur tubuhnya. Sudah berobat kesana kemari, sudah yang trasisioanal ataupun ke mantri desa. Tapi hingga saya menulis ini putri saya belum sembuh. Orang menyarankan berobat ke dokter di tasik, tapi biayanya dari mana? Sudahlah.. biarkan saja ntar juga kalau sudah kenyang mah penyakitnya pergi juga????????? Mungkin benar kata orang ORANG MISKIN DILARANG SAKIT.

Akhirnya petugas masuk ke login sekolah dan merubah password PTK saya, finally alhamdulillah bisa. Data saya yang sudah terdahulu masuk bisa dirubah dari GTT ke GTY. Jam menunjukan jam lima. Saya turun dan ke parkir-an dan langsung pulang. Berharap NUPTK akan segera turun karena menjadi dyarat bagi yang akan mengikuti sertifiaksi. Amin.

Sahabat …. Mungkin tulisan saya ini tidak penting, (banget). Tapi daya hanya ingin menuliskan keluh kesah saya, perjuangan selama hampir tujuh tahun untuk mendapatkan NUPTK. Sudah jam setengah dua belas, ngantuk. Saya harus tidur, besok ada jadwal mengajar. Kangen bertemu anak-anakku di madrasah… sampai ketemu besok pelajaran bahasa arab…

Terima kasih kepada bapak kepala aliyah yang sudah menemani saya mengurusi berkas pengajuan NUPTK dan juga terima kasih kepada petugas kemenag yang sudah setia, sabar melayani saya walaupun masih banyak kesalahan di sana-sini. Terima kasih semua. Semoga Allah membalas baik budi bapak ibu sekalian.

Advertisement