“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

BENARKAH NUSRON (WAHID) CAWAPRES JOKOWI

Advertisement
Advertisement

NUSRON (WAHID) CAWAPRES JOKOWI

Menjelang berakhirnya pendaftaran Capres/Cawapres 2018, beredar kabar di media bahwa Cawapres Jokowi adalah berinisial ‘M’. Saya pun baca sebuah tautan di mensos (facebook) mengatakan demikian. Saya tidak ingin membaca isi tautan tersebut, saya hanya ingin membaca komentar netizen. Kenapa? Karena feeling saya merasa pasti komentar-komentar netizen itu “gak bener.” Segera saya buka kolom komentar. Banyak netizen menuliskan nama-nama yang diawali huruf “M”. Salah satu netizen menulis “ Mahfud MD, Makruf Amin, Muhaimin, Moeldoko, Mulyani, Mbak Susi, Mas Airlangga, M. Romahurmuziy, Musron, Mbappe, Modric.

Baca juga : PROF MAHFUD MD KENA SKAKMAT OLEH PROF JOHN SUTEKI
Nama Musron Sedikit menggelitik saya. Musron?? Kok Musron? Mungkin maksudnya Nusron (Wahid). Mungkin karena Nusron sudah jadi “selebritis” akhir-akhir ini karena sering tampil di ILC tvone. sehingga netisen ingin memasukan nusron sebagai daftar cawapres walaupun berinisial “N.” karena darurat nadzom sehingga inisial “N” berubah jadi “M” dan itu dalam penulisan nadzom/syair dibolehkan. He  he ...

Apa itu darurat nadzom? Darurat nadzom adalah kebolehan seorang penyair atau pembuat nadzom untuk menyalahi kaidah-kaidah nahwu, sharf, lughot tertentu yang baku agar selaras dengan wazan sya'irnya. Walaupun dinamakan darurat nadzom, tetap saja memiliki peraturan-peraturan yang harus diikuti.







Advertisement