Advertisement
Advertisement
Prof Mahfud MD Kena Skakmat Oleh Prof John Suteki
Assalamu’alaikum Wr. Wb
ILC adalah salah satu acara
favorit saya mungkin anda juga. Karena selalu mengangkat isu-isu hangat
sehingga kita pemirsa mendapatkan ilmu atau pencerahan dari para nara sumber.
ILC 13 Februari 2018 lalu mengangkat tema “penyerangan terhadap tokoh agama,
adakah dalangnya?”
Beberapa hari kemudian beredar
luas di dunia maya pernyataan Prof Mahfud MD. Di mana beliau menyebutkan soal
orang beragama adalah benar bila bisa makan enak, tidur nyenyak, hidup serba
nyaman.
Adalah Dekan Fakultas Hukum
UNDIP Prof. John Suteki yang menyampaikan kritiknya atas penyataan Mahfud
tersebut. Di facebook pun, di kolom komentar tak sedikit yang mencaci dan
menghujat beliau. Prof. John Suteki mengatakan bahwa apakah perintah untuk amar
ma’ruf nahi munkar itu pasti bisa dilakukan dengan proses dan hasil serba enak?
Tidur nyenyak, makan enak? Sangat hedonis! Apakah Nabi Muhammad selama hidupnya
selalu dalam keadaan tidur nyenyak, makan enak karena memeluk islam dan
mempertahankan islam. Berapa kali Nabi mengalami masa kepedihan di awal
dakwahnya, dianiaya, dicaci maki, diludahi dan berapa banyak Nabi mengalami
masa perang. Sedikitnya 27 kali perang. Inikah masa penuh kenikmatan, masa enak
dan tidur nyenyak?
Baca juga : THE NEXT HAJI B?OLOT???
Baca juga : SAYA PUNYA INTUISI TINGGI???
Baca juga : THE NEXT HAJI B?OLOT???
Baca juga : SAYA PUNYA INTUISI TINGGI???
Justeru saya menangkap pesan
berbeda dari pernyataan Prof. Mahfud MD yang menyebutkan soal orang beragama
adalah benar bila bisa makan enak, tidur nyenyak, hidup serba nyaman. Jika
sikap orang beragama itu benar, maka makan apapun jadi enak. Biarpun Cuma nasi
putih dengan sambal, atau laukya cuma ikan asin. Karena merasa qona’ah, merasa
cukup, syukur, puas, ridho dengan apa yang ia punya hari ini. Tidur di manapun
jadi nyenyak biarpun cuma beralaskan koran, bukan spring bed mahal. Karena
sebelum tidur berdo’a, berdzikir dahulu, tidak dipusingkkan dengan hal-hal yang
sifatnya duniawi.. Hidup pun akan merasa serba nyaman karena memandang segala
urusan di dunia ini dengan kaca mata agama. Bukankah sikap qona’ah, syukur,
ridho, berdo’a, berdzikir dan
sikap-sikap mahmudah lainnya merupakan sikap beragama yang benar. Wallohu a’lam
Advertisement