“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,”

DO'AKU SEMOGA HUSNUL KHOTIMAH DI GONTOR

Advertisement
Advertisement

Tes masuk Gontor gampang-gampang susah. Gampang bagi meraka yang dari pesantren alumni (Gontor) susah bagi mereka yang bukan dari pesantren alumni, minim informasi (ketika itu). Beruntung saya termasuk yang lulus walaupun bukan dari pesantren alumni. Saya duduk dikelas 1 W, kelas terakhir hasil ujian seleksi. Kemudian mengikuti ujian untuk kelas intensif bagi lulusan SMP. Alhamdulillah duduk di kelas 1 intensif I. Kemudian tahun berikutnya duduk di kelas 3 intensif K, turun peringkat, 2 kelas. Kelas lima N, makin menurun. Dan ujian untuk naik ke kelas 6 salah satu ujian terberat di Gontor sehingga belajarnya harus sungguh-sungguh. Alhamdulilah kembali duduk di kelas 6 I seperti kelas satu dulu. Kelas I ini adalah kelas tertinggi yang pernah saya duduki. Mereka yang punya otak encer sudah pasti duduk di kelas B, C D dan sterusnya. 


Mungkin bagi sebagian santri, kelas merupakan kebanggaan, buat saya tidak. Buat saya yang terpenting adalah husnul khotimah, selalu naik kelas biarpun kelas bawah, lulus jadi alumni, jangan sampai keluar dari Gontor karena tidak naik kelas, kabur, atau karena terkena kasus dan diusir. Na’udzubillah.

Libur semester pertama saya sudah berniat tidak akan balik lagi ke Gontor. Tapi kawan-kawan satu asrama, teman-teman satu kamar menasihati saya supaya tetap di Gontor, ingat perjuangan orang tua susah payah daftarkan kita ke Gontor. Dan anehnya kawan-kawan yang menasihati saya justeru tidak sampai tamat di Gontor. Teman di kelas 5 N 40 orang, hanya sekitar 20 orang yang sampai alumni. Sisanya ada yang mengundurkan diri, ada yang tidak naik kelas kemudian tidak melanjutkan. Ketika kelas 6 beberapa kawan saya ada yang terusir karena terkena kasus, padahal mereka duduk nya di kelas tinggi, misal kelas B, C, D, juga hanya tinggal menunnggu pengumuman kelulusan dalam beberapa hari kedepan. Bahkan dari cerita kakak kelas saya ada yang diusir/dukeluarkan hari ini gara-gara kasus pencurian, padahal besok pengumuman kelulusan, orang tua dan saudara-saudaranya datang untuk menghadiri wisuda.
Maka saya bersyukur walaupun duduk dikelas bawah, tapi saya lulus dengan husnul khotimah, bahkan sampai wisuda di ISID/UNIDA, yang mana dulu saya berniat di Gontor cukup satu semester saja.

Advertisement